Causa Prima
Ringkih kurasa
Ketika hati dilanda gulana
Tak tahan jari ingin berbicara
Tatkala suara ingin memberontak...
Wahai makhluk paling sempurna
Sudahkah kau pahami arti penciptaanmu
Manakala definisi tidak berujung
Akan makna dari kesuksesan
Sudahkah kau sadari pentingnya penciptaanmu
Di saat Tuhan berkata
Tidaklah main-main dalam penciptaanmu
Sungguh mulia dirimu
Ya Rabb yang maha mulia
Tak kuasa hamba bersujud
Bahkan terasa malu diri ini padamu
Terhadap nikmatmu yang melimpah
Hanya tangis rintih dan sujud yang kupanjatkan
Tak jua lupa akan ridhomu melalui kemuliaan kasih sayang dari ibu
Betapa do'a tidak terputus dari sang ayah
Sebagai tuntunan kebahagiaan
Khilaf yang selalu mendera
Tak kuasa medula di kepala menahan
Betapa hanya memohon padamu
Yang selalu sabar dan penuh kasih sayang menjaga
Hikmah dan hidayahmu selalu kau curahkan
Sungguh beruntung wahai annas
Dengan analisa berpikirmu
Sehingga syukur yang wajib kau panjatkan
Mensyukuri limpahan nikmatmu
Hembusan nafas dan indahnya penciptaanmu
Hasil karya sang causa prima
Maka nikmat apa lagi yg aku dustakan
Marilah kita pahami dan hayati
Sudahkah kita memenuhi
Akan amanah tinggi untuk kitaSebagai makhluk paling sempurna...
Gores pena di waktu fajar
M. Asyri Nugraha H.
Selasa, 26 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar